Pada dasarnya, menyukai
(like) status teman merupakan salah satu bentuk perhatian sekaligus cara
kita untuk selalu terhubung dengan orang-orang yang kita tuju, namun
jika maksud tersebut kita serahkan kepada robot dengan autolike,
hasilnya tentu tidak selalu sama seperti yang kita harapkan. Setidaknya,
ada beberapa hal yang harus kita tanggung dari autolike tersebut
seperti diantaranya:
Dianggap Spam
Like atau kesukaan kita
akan dianggap spam justru oleh orang yang kita tuju karena tiap kali ada
notifikasi, mereka hanya menemukan tanggapan like (suka) dengan status
kita tanpa adanya komentar. Selain mereka akan tahu bahwa "like"
tersebut bukan dari kita, alias dari robot, bagaimana jika yang kita
"like" tersebut status yang menyedihkan atau hal yang tidak pantas kita
"like"? Tentu bukan sebuah perbuatan yang bijaksana bukan?
Wall Terisi Status Lain
Dengan autolike, wall
kita akan terisi apa yang mereka tulis atau bagi. Bayangkan jika ada
teman yang tiba-tiba menulis status yang tidak pantas dan kita
meng-like-nya, tentu kita akan dianggap teman lain sebagai pendukung
bukan? efek samping dari like ini tentu akan negatif dan kita yang
sebenarnya tidak secara sadar meng-like nya (karena memang robot yang
melakukannya) justru kena getahnya.
Pencurian Akses Token
Aplikasi autolike sering
mengharuskan kita memberika akses token. Hal ini sangat membahayakan
karena bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab, akses token
tersebut dapat dijadikan pintu masuk untuk membobol akun kita dan
memanfaatkannya demi hal-hal yang mereka inginkan, dan tentu tidak akan
mereka pertanggunjawabkan.
Emang tidak semua niat baik
dianggap serta berakhir dengan hal-hal yang baik pula. Jadi, marilah
kita pahami teknologi sebagai bagian untuk mempermudah kehidupan, bukan
justru mempersulitnya. Semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar